Kelemahan

“Biruu buka sayang” panggil Mahendra dari depan pintu apartemen Sabiru. Sang pemilik apartemen ini masih tetap diam dengan kepala yang tenggelam di sisi sisi bantal.

“Sayang, aku Mahendra” panggil lagi Mahendra

Biru tersadar jika sedari tadi ada yang memanggil nya, dengan mata yang masih lembab Sabiru segara berjalan keluar kamar menuju pintu.

Tangannya yang dingin berusaha menggapai gagang pintu, perlahan Sabiru membuka pintu. Betapa kagetnya Mahendra yang melihat keadaan Sabiru yang bisa di bilang cukup berantakan.

Rambutnya sedikit acak-acak an, kantung mata agak menghitam di tambah lagi bibir yang pucat. “Ya ampun Sabiru kamu kenapa sayang, maafin aku ya?”

Dengan segera Mahendra masuk menerobos masuk ke apartemen Biru dan menutup pintunya kembali. Mahendra pun membawa Sabiru kekamar milik wanita cantik ini dan di tuntunnya untuk tiduran.

“Kamu panas banget badannya, sakit Biru? Sayang maafin aku ya” Entah malaikat apa yang merasuki Mahendra lelaki ini mulai meneteskan air matanya tatkala melihat wanita nya yang sedang tergulai lemas.

“Kamu jahat mahen” lirih Sabiru

“Iya Sabiru aku jahat, maafin aku ya sayang”

“Aku tuh sakit mahen, aku sakittt liat kamu sama aya terus. Dada aku sesek mahen sesekk!” Sabiru memukul mukul pelan dadanya membuktikan bahwa dadanya nya benar benar sakit.

“Sutt suttt cantik, aku disini aku sama kamu udah ya jangan di pukul pukul sayang” dengan lincah Mahendra memegangi tangan Sabiru agar tidak melanjutkan kegiatannya.

“Jangan nangis okey? Udah sayang aku ga bisa liat kamu gini” Mahendra menghapus air mata nya sendiri dan mulai mengusap mata cantik milik Sabiru.

“Istirahat ya, maaf aku bikin kamu sakit. Maaf bikin kamu drop” hati-hati Mahen mengusap rambut Sabiru.

Tak lama Mahendra ikut tiduran di samping Biru dengan tetap mengusap rambut Biru dan memeluk wanita di sampingnya.

Inilah kelemahan Sabiru, wanita ini tidak bisa benar benar marah kepada kekasih nya. Ia sendiri merasa kecewa, tapi entah kenapa saat bertemu Mahendra seakan semua kekecewaan itu menghilang begitu saja.

Dari awal Sabiru ingin sangat sangat mengacuhkan Mahen, tetapi lagi lagi usaha nya gagal saat bertemu sosok manis Mahendra.