Malam
Dingin nya air di kamar mandi membuat malam itu semakin mencengkram.
Perpaduan air dingin dan udara sejuk, menjadi lengkap penderitaan sabiru. Kepalanya amat sangat terasa pusing, bibir yang pucat mata yang sembab semakin meyakinkan wanita ini sedang tidak baik baik saja.
Setelah berlama di toilet, biru pun keluar dengan badan yang menggigil, bola mata yang biasa bersinar tampak menjadi kemerahan.
“Sayang, kamu kenapa? Besok periksa ya?” Ucap mahendra saat melihat wanita nya keluar dari toilet.
Dengan segera mahendra mendekatkan diri kepada biru, lelaki ini menuntun biru ke atas kasur lalu menyelimuti biru.
“Aku telponin mama kamu ya?”
“Engga mahen jangan, besok juga sembuh. Aku cuma butuh istirahat aja kok, sini tiduran samping aku”
Mendengar ajakan biru, mahen pun mulai menidurkan badannya di kasur milik biru.
“Ini selimut an bareng aja, gapapa kan?”
“Iya engga papa kok”
Perlahan tapi pasti mahendra menyelimuti diri nya sendiri bersamaan dengan selimut biru. Lelaki manis ini tampak iba melihat keadaan biru sekarang.
Tanpa basa basi, mahendra memeluk badan biru dan mulai mengelus rambutnya. Sabiru yang di perlakukan begitu manis pun merasa nyaman sekaligus aman.
Sabiru menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik mahendra, aroma khas mahen pun tercium oleh hidung biru.
'harum' itulah kira kira yang di pikiran biru. Bak aroma terapi, aroma tubuh mahen seakan menghipnotis biru untuk memejamkan matanya menikmati aroma demi aroma.
“Udah tidur? Ohh udah ternyata. Good night ya sayang get well soon babe”
Mahendra mengecup dahi sabiru penuh kasih, di lanjutkan mata mahendra yang mulai tertutup tanda ingin beristirahat juga.