Penghianatan di mulai
“aduhh hujan ya, ayo mahen masuk dulu” Ayana segera membuka kan pintu untuk sosok lelaki yang berada di depannya
“Basah ya? Aku ada kaos gede mau ga?”
Sebenarnya tidak terlalu basah, tapi itu cukup membuat tubuh Mahendra kedinginan. “Boleh deh ya”
“Sebentar ya aku ambilin”
Ayana pun mengambil kan baju untuk Mahendra, setelah mengambil baju. Mahendra yang hendak berganti baju, bukannya menutup pintu kamar Ayana malah mengikuti Mahendra masuk kedalam kamar.
“Hey kenapa kok ngikutin aku?” Tanya Mahendra
“Kamu yakin bakal ngelupain kejadian semalam? Setelah itu terjadi kamu beneran fine aja? Ga ada sesuatu gitu di hati kamu? Masa ga ada perasaan buat aku? Bahkan sedikit pun?” Tanya Ayana bertubi-tubi membuat sang penerima sedikit kaget
“Ayo jawab dong” lanjut Aya, entah setan dari mana Ayana malah berjalan mendekati Mahendra.
“Eumm mybe ya” jawab Mahendra pelan
Ayana dengan santai mengalungkan tangannya ke leher Mahendra, wanita ini berusaha meraih bibir Mahen agar dapat ia jangkau untuk di cium.
“hey are you doing?” Tanya Mahendra yang tetap diam akan perlakukan Ayana
“I want your lips, can i?”
“sure baby” apa yang ada di otak Mahendra sekarang, lelaki ini benar benar tergila-gila oleh permainan Ayana.
Tak ingin menyia-nyiakan keadaan, Ayana pun dengan cepat menyambar bibir mahendra. Berawal ciuman biasa lama lama permainan mereka begitu ganas. Sadar jika di lanjutkan mereka akan melakukan lebih hal yang lebih, Mahendra pun menghentikan tautan mereka.
“hey hey hold on ayana, why are you so fierce baby?” Tanya Mahendra dengan kekehan kecil nya.
“Hahaha i'm sorry, aku kalap mahen. Btw mana telor gulung nya?” Jawab Ayana sambil melepaskan kalungan tangan di leher Mahendra.
“Iya iya engga papa, itu di meja depan. Sampe lupa kan bawa telor gulung”
“Yaudah aku keluar dulu ya, ini di ganti baju nya” Dengan sengaja Ayana menyolek perut Mahendra.
“Kamu nakal sayang” Mahendra hanya menggeleng geleng kan kepala melihat kelakuan Ayana.