Ujung Kisah
“Shandara,” panggil Mahendra, Shandara yang merasa terpanggil pun menoleh.
Kini mereka tengah berada di atas pasir pantai, mereka berdua terduduk dengan mata yang terfokus menatap laut.
“Iya kak? Kalau boleh tau kenapa kakak takut pantai?” Tanya Shandara penasaran, “sebenarnya bukan takut cuma ga suka. Setiap liat laut semua bayangan buruk tuh selalu aja dateng, dari kejadian di pukulin papa sampai kenangan-kenangan sama Biru.”
“Sekarang masih takut?”
“Udah ga setakut dulu karena sekarang dateng nya bareng kamu,” Mahendra terkekeh, “idih gombal.”
“Sini,” Mahendra menepuk-nepuk pundak nya sendiri, “sandaran di pundak gue, biar semua trauma lu tentang pantai hilang. Jangan berfikir negatif, kejadian Reyhan yang kepantai sama lu sebelum berangkat ke Kanada itu udah takdir. Dan ga ada sangkut pautnya sama kita sekarang, kita pulang dengan selamat dan jika semesta mengijinkan kita bakal bareng terus sampe rambut lu dan gue udah putih-putih kayak di semir.”
Shandara terkekeh akibat kalimat akhir yang Mahen lontarkan, tak lama gadis ini bersandar di bahu Mahendra.
“Kak, makasih buat semuanya, lu bener-bener nuntun gue buat keluar dari semua trauma yang gue alamin, dan gue harap gue juga bisa jadi obat buat luka lama lu, kak.”
“Dara, love you.” Ucap Mahendra singkat, “more kak.” Kedua nya saling bersandar satu sama lain dengan mata yang masih berfokus pada air laut.